Jumat, 15 Februari 2008
Purbalingga. Direktur Purbalingga UKM Center Rofik Hananto mengatakan, jenis gula yang termasuk golongan gula semut dari Purbalingga telah menembus pasar Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Hal ini disebabkan kualitas gula semut dari Purbalingga sangat bagus. ”Kebanyakan gula semut diekspor dari empat kecamatan yakni Mrebet, Bojongsari, Kutasari dan Bobotsari,” katanya kemarin.
Rofik menjelaskan, untuk mengekspor gula semut ke mancanegara UKM Center mendapat dukungan sekitar 1.000 orang penderes di empat kecamatan. Mereka terhimpun dalam 12 sentra kelompok. Satu kelompok mempunyai anggota antara 80-150 orang. Sementara satu orang penderes yang minimal memiliki 35 pohon menurutnya tiap hari mampu memproduksi gula 7-8 kg.
Menurutnya, di empat kecamatan itu, selain sudah merambah pangsa dunia, harganya juga membaik sehingga menguntungkan penderes. Padahal, di beberapa daerah, harga gula merosot tajam. ''Untuk gula kelapa cetakan, kita membeli dari penderes Rp5.000/kg. Padahal di daerah lain seperti Banyumas, Cilacap dan Banjarnegara harga gula kelapa hanya Rp3.000/kg,'' katanya, kemarin.
Rofik menambahkan,ada dua jenis yakni gula semut dan cetak yang sudah melakukan ekspor perdana. Untuk gula serbuk dan cetak yang dikirim ke AS dan Eropa berjumlah 7-8 ton. Di luar negara tersebut, UKM Center juga mengirim gula cetak ke Singapura sebanyak 3 ton.
Menurut Rofik, untuk menjaga kualitas gula semut tetap terjaga baik, gula yang disetor para penderes kemudian diolah ulang di pabrik yang dimiliki UKM center. Untuk gula semut pabrik pengolahannya ada di Jatisaba. Sedang untuk gula cetak berada di Sangkanayu dan Talagening di Kec Mrebet.
Sementara Masduki, petani penderes di Mrebet mengatakan, harga gula semut (gula serbuk) di tingkat petani, termasuk sangat bagus. Saat ini, kata dia, harganya berkisar Rp3.200 - 3.500/ kg. Sedangkan untuk gula serbuk harganya Rp5.000/ Kg.
”Harganya lumayan tinggi sehingga menguntungkan kita (petani penderes),” katanya. Masduki berharap kondisi ini akan terus berlangsung, sehingga para petani penderes bisa hidup sejahtera.Menurutnya dengan penghasilan yang mereka dapatkan sudah bisa memenuhi biaya hidup. ”Kondisi saat ini, tentu harus kita syukuri.Kita berharap harga gula terus akan naik,”tambahnya.
Dia juga berterima kasih kepada UKM Center yang mau menampung hasil gula semut petani Purbalingga. ”Kemungkinan tanpa adanya UKM Center hasil gula semut dari Purbalingga tidak akan bisa di ekspor ke luar negeri,”ungkapnya. (yit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar